vinsensiaretno

selamat datang di vinsensia retno blog semoga dapat bermanfaat buat semuanya yah

Selasa, 30 Juni 2009

MANAJEMEN SISTEM INFORMASI DAN HUBUNGANNYA DENGAN MANAJEMEN PERPUSTAKAAN

MANAJEMEN SISTEM INFORMASI SERING DIKENAL DENGAN MANAGEMENT INFORMATION SISTEM DAPAT DIDEFINISIKAN SEBAGAI KUMPULAN DARI INTERAKSI SISTEM-SISTEM INFORMASI YANG BERTANGGUNG JAWAB MENGUMPULKAN DAN MENGOLAH DATA UNTUK MENYEDIAKAN INFORMASI YANG BERGUNA UNTUK SEMUA TINGKATAN MANAJEMEN DI DALAM KEGIATAN PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN.

Manajemen Sistem Informasi memiliki hubungan dengan Manajemen Perpustakaan karena Manajemen Perpustakaan merupakan proses kegiatan penyelenggaraan perpustakaan melalui penggerakan orang-orang yang bekerjasama dan pengarahan sumber daya manusia lainnya untuk mencapai tujaun perpustakaan yang efektif dan efisien. Dengan demikian kedua masing-masing pengertian diatas saling memiliki tujuan yang sama yaitu menyediakan informasi yang dipergunakan, tanpa adanya salah satu tersebut maka mereka tidak bisa menyelenggarakan informasi yang dapat membantu para pengguna. Dan apabila Manajemen Sistem Informasi dan Manajemen Perpustakaan bisa berhubungan maka akan tercapai proses perencanaan, pengendalian, pengevaluasian, dan pengambilan kepustusan yang diperlukan untuk mendukung proses kinerja perpustakaan.

PENGERTIAN OTOMASI PERPUSTAKAAN DAN KOMPONEN OTOMASI PERPUSTAKAAN

Otomasi Perpustakaan merupakan sebuah proses pengelolaan perpustakaan dengan menggunakan bantuan Teknologi Informasi (TI). Dengan otomasi perpustakaan proses pengolahan data koleksi perpustakaan menjadi lebih akurat dan cepat untuk ditelusuri kembali. Otomasi Perpustakaan (Library Automation) juga merupakan pemanfaatan Teknologi Informasi (TI) untuk kegiatan-kegiatan perpustakaan meliputi pengadaan, pengolahan, penyimpanan dan menyebarluaskan informasi juga mengubah sistem perpustakaan manual menjadi sistem perpustakaan yang terkomputerisasi.


Komponen Otomasi Perpustakaan, meliputi :

1. Pengguna (user)
Pengguna disini meliputi Pustakawan, staf yang natinya sebagai operator atau teknisi serta para anggota perpustakaan

2. Perangkat Keras (Hardware)
Peralatan fisik dari komputer yang dapat kita lihat dan rasakan.

3. Perangkat Lunak (Software)
Program-program komputer yang berguna untuk menjalankan suatu pekerjaan sesuai dengan yang dikehendaki.

4. Jaringan (Networking)
Sebuah kumpulan komputer, printer dan peralatan lainnya yang terhubung dalam satu kesatuan.

5. Data
Kelompok teratur simbol-simbol yang mewakili kuantitas, fakta, tindakan, benda dan sebagainya.

6. Manual
Penjelasan bagaimana memasang, menyesuaikan, menjalankan suatu perangkat keras atau perangkat lunak.

7. Internet
Jaringan komputer internasional, dimana ribuan sistem komputer saling berhubungan satu dengan lainnya.

8. Manajemen Sistem Informasi
Penerapan sistem informasi di dalam organisasi untuk mendukung informasi-informasi yang dibutuhkan oleh semua tingkatan manajemen.

PENGERTIAN PERPUSTAKAAN DAN KOMPONEN YANG ADA DI PERPUSTAKAAN

Perpustakaan berasal dari kata dasar "pustaka". Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia, pustaka berarti kitab atau buku. Perpustakaan merupakan perangkat pendidikan sebagai bagian yang berkesinambungan dari lembaga yang bersangkutan, berfungsi sebagai pusat belajar mengajar, pusat informasi, pusat penelitian sederhana dan rekreasi sehat, berkedudukan sejajar dengan sarana pendidikan di sekolah seperti laboratorium, lembaga penelitian. Banyak pula orang mendefinisikan bahwa perpustakaan adalah gedung tempat tersimpannya buku, majalah dan bahan pustaka lainnya. Namun hal tersebut lebih bersifat fisik, tetapi secara lebih rinci bahwa perpustakaanadalah suatu lembaga yang menyimpan berbagai ragam informasi yang terdapat dalam berbagai jenis dan bentuk bahan pustaka, baik dalam bentuk tercetak, terekam maupun terpasang dengan tujuan utamanya memberikan layanan informasi kepada penggunanya.


Komponen yang ada di Perpustakaan adalah :
  1. Koleksi perpustakaan, meliputi : buku, jurnal, majalah, surat kabar dan bahan-bahan tercetak maupun bahan-bahan online.
  2. Pengelola Perpustakaan atau Kepala Perpustakaan.
  3. Pegawai atau Staf Perpustakaan.
  4. Sarana Prasarana, meliputi : gedung, ruang beserta kelengkapan-kelengkapan atau perabot-perabot yang berhubungan dengan perpustakaan.
  5. Layanan Peminjaman.
  6. Layanan Pengembalian.
  7. Layanan internet dan CD-ROM

Senin, 29 Juni 2009

8 Larangan bagi Kecantikan


Memencet jerawat hanya memperparah kondisinya.
Senin, 22 Juni 2009 | 09:33 WIB

KOMPAS.com - Tanpa kita sadari, kita sering melakukan kebiasaan buruk terhadap perawatan wajah. Sebutlah misalnya, tidak membersihkan muka sebelum tidur. Atau, memencet jerawat karena gemas melihatnya. Padahal, kita tahu apa akibatnya jika kita melakukan beberapa kebiasaan buruk tersebut. Penyebab lain, kita tidak tahu bahwa kebiasaan tersebut memberikan efek yang kurang baik bagi kesehatan wajah. Nah, mulai sekarang bila Anda pernah melakukan beberapa kebiasaan buruk di bawah ini, segera hentikan.

1. Langsung mengoleskan produk kosmetik baru ke wajah
Tak semua produk kosmetik cocok untuk Anda. Karenanya, untuk memastikan apakah kulit bereaksi negatif atau tidak, oleskan produk yang baru pertama kali dicoba itu di bagian dalam lengan bawah mendekati telapak tangan. Biarkan kurang lebih 15–20 menit. Cermati reaksinya. Bila permukaan kulit tampak memerah, jangan terkecoh bahwa krim yang digunakan sedang bekerja. Itu dapat menjadi pertanda kulit Anda menolak produk tersebut. Apalagi bila diiringi dengan rasa gatal-gatal di sekitarnya. Segera bilas dengan air dingin dan cucilah hingga bersih.

2. Tidak membersihkan kulit wajah dalam waktu 24 jam
Kulit butuh bernapas sehingga make-up yang menutupi pori-pori kulit perlu dibersihkan. Untuk itu bersihkan wajah dari make-up sebelum 24 jam sejak pemakaiannya. Cara membersihkannya dengan menggunakan sabun khusus wajah, jangan sabun mandi. Sabun mandi yang bersifat alkalis (basa) bisa membuat lapisan paling atas dari kulit ari yang berfungsi sebagai pelindung wajah terkelupas. Akibatnya jika cairan sabun ini masuk ke kulit, bisa terjadi iritasi dengan tanda-tanda seperti kulit merah, gatal, kering, dan bersisik. Sabun yang baik untuk wajah adalah yang memiliki pH (tingkat keasaman) balance netral atau sama dengan pH kulit (biasanya pH balance tertera pada kemasan).

3. Memencet jerawat
Kebiasaan memencet jerawat sebenarnya justru akan memperparah keadaan jerawat. Kala wajah sedang berjerawat tindakan yang disarankan adalah menggunakan purifying mask, atau masker yang mampu mengangkat kotoran wajah secara mendalam. Masker ini umumnya berbahan dasar lumpur (mud mask) atau tanah liat (clay mask) yang efektif untuk mengangkat kotoran serta minyak di wajah. Bisa juga, pilih masker wajah yang mengandung bahan aktif pembasmi jerawat alias medicated mask. Pilihan lainnya adalah membiarkan jerawat menghilang dengan sendirinya dengan menunggu hingga menjadi matang. Anda bisa mengeluarkan sumbatan dari jerawat yang matang dengan lembut. Caranya celupkan kapas ke dalam teh chamomile. Tempelkan selama mungkin pada kulit yang berjerawat untuk melembutkannya. Balut ujung jari yang sudah dicuci dengan tisu bersih dan tekan pelan daerah sekitar jerawat sampai isinya keluar. Oleskan antiseptik atau krim jerawat setelahnya.

4. Mengoleskan pelembab secara berlebihan
Pelembab kulit bermanfaat untuk menghambat penguapan cairan dalam kulit. Pakailah setelah mandi atau setelah membersihkan kulit wajah di saat kulit dalam keadaan bersih. Oleskan pelembab secukupnya di permukaan kulit wajah. Mengoleskan pelembab secara berlebihan dengan harapan agar kulit menjadi semakin terlindungi justru akan membuat pori-pori kulit wajah tersumbat, sehingga rentan timbul jerawat. Indikator pemakai pelembab terlalu banyak adalah jika 15 menit setelah pemakaian kulit muka masih terlihat berminyak. Ini pertanda pelembab tidak terserap lagi dengan baik oleh kulit. Selain itu, kulit wajah pun tampak sembab. Untuk itu, pilihlah pelembab yang baik dan sesuai dengan jenis kulit Anda.

5. Tidak membersihkan alat kecantikan
Menggunakan alat make-up yang kotor dapat menyebabkan kerusakan kulit, terutama bagi yang memiliki kulit sensitif. Kulit dapat menjadi kemerahan, selain juga menimbulkan jerawat. Cuci peralatan make-up terutama yang menyentuh wajah sedikitnya seminggu sekali. Caranya, celupkan alat-alat make-up (kuas, spons) ke dalam cairan yang telah diberi larutan shampo bayi. Kemudian, keringkan dengan cara ditepuk-tepukkan ke tisu atau keringkan secara alamiah.

6. Mencabut alis secara berlebihan
Sebab beberapa rambut alis yang sudah dicabut berpeluang untuk tidak tumbuh lagi. Kalaupun ingin mencabut alis, cabutlah rambut yang berada di bawah garis alis, lalu tebalkan dengan pensil alis tipis-tipis. Bagi Anda yang sudah telanjur mencabut alis, lukislah alis dengan pensil alis kemudian tambahkan perona mata yang berwarna senada dengan kuas pada alis yang dibentuk tersebut.

7. Menambah olesan lipstik secara berulang
Jangan lakukan ini. Mengapa? Karena mungkin saja pada olesan lipstik Anda sebelumnya sudah tercemar debu bahkan sisa makanan yang menempel. Dengan begitu tindakan memoles lipstik tanpa membersihkan sisa olesan sebelumnya hanya membuka peluang mencemari stik lipstik Anda dengan berbagai bakteri. Bersihkan bibir terlebih dulu sebelum memoleskan lipstik kembali, terlebih jika rentang waktunya cukup lama.

8. Membersihkan bibir dengan facial scrub
Masker wajah atau produk peeling selain mengandung zat pembersih aktif, juga cairan busa yang kuat. Butiran scrub-nya juga besar dan kasar sehingga dapat menyebabkan iritasi pada kulit bibir yang halus. Untuk itu, gunakan hanya scrub khusus bibir.

7 Hal yang Merusak Kulit

Jumat, 26 Juni 2009 | 14:48 WIB

KOMPAS.com - Sejak lahir, Anda diberkati dengan kulit yang halus, cantik, dan tidak banyak masalah. Seiring Anda beranjak dewasa, hormon, kesalahan perawatan, polusi, air, dan banyak lainnya, mengganggu kecantikan kulit Anda. Apa saja yang bisa membuat kecantikan kulit yang sudah Anda miliki sejak lahir itu memudar? Berikut adalah tujuh kesalahan yang kita lakukan, yang bisa mencetus masalah pada kulit yang dibeberkan oleh para ahli kecantikan kulit.

1. Merokok
Banyak alasan orang merokok, dari menghilangkan rasa bosan atau asam di mulut, untuk iseng, menghabiskan waktu, dan lain-lain. Alasan untuk tidak berhenti merokok justru lebih banyak lagi. Padahal penyakit yang akan ditimbulkan oleh rokok sangatlah berbahaya. Bahkan pemerintah sedang berencana memasang foto kanker di bungkus-bungkus rokok. Jika Anda, para wanita, masih belum bisa berhenti merokok, berhentilah karena rokok akan membuat Anda tampil lebih tua. Ketika Anda merokok, Anda akan memutus kemampuan kulit untuk mendapatkan pasokan oksigen yang dibutuhkan. Tanpa oksigen optimal, sel kulit tak bisa memperbaharui diri. Hal ini akan mendorong proses kulit berkerut lebih cepat, merusak kulit, dan menahan perbaikan kulit. Selain kerutan yang akan jelas terlihat di sekitar bibir, kulit tubuh Anda pun akan makin terlihat kusam dan kehilangan elastisitasnya.

2. Menggunakan tanning bed
Saudara-saudara kita di bagian bumi lain yang memiliki kulit sangat pucat, tak jarang berusaha keras untuk bisa mendapatkan kulit yang kecoklatan. Dari berjemur di bawah sinar matahari hingga masuk ke tanning bed. Tanning bed adalah alat yang bisa membantu seseorang mendapatkan kulit kecoklatan, seperti efek setelah berjemur. Namun sayangnya, banyak pasien para ahli dermatologi justru mendapatkan melanoma, ketidaknormalan pigmen pada kulit akibat menggunakan tanning bed. Efek buruk tanning bed selama 10 menit sama dengan kerusakan kulit yang terjadi akibat seharian terkena paparan matahari tanpa pelindung. Disarankan, bagi Anda yang ingin mendapatkan kulit kecoklatan, gunakan saja lotion self tanner yang sudah banyak di pasaran atau cukup gunakan bronzer.

3. Efek matahari
Tanpa kita sadari, paparan sinar matahari sehari-hari akan menggerogoti kulit kita. Disarankan dengan sangat agar Anda menggunakan tabir surya, setidaknya dengan SPF 15 untuk kegiatan sehari-hari. Jika Anda berencana untuk berada di bawah matahari dalam waktu yang lama dan terik, disarankan untuk menggunakan SPF 30. Jangan mengira pakaian Anda bisa melindungi kulit Anda dari efek sinar matahari, karena baju setara dengan SPF 4 saja. Melindungi kulit dari efek matahari sehari-hari akan menghambat penuaan dini pada kulit (flek coklat pada kulit dan garis-garis halus), juga kanker kulit. Jangan lupa untuk melindungi mata Anda dari sinar UVA dan UVB, karena sinar tersebut bisa menimbulkan katarak, kebutaan, dan melanoma.

4. Tidak membersihkan makeup ketika tidur
Siapa yang belum mendengar nasihat yang satu ini? Membersihkan makeup sebelum tidur adalah peraturan utama untuk kulit sehat. Mengapa? Karena saat Anda tertidur lah kulit melakukan peremajaan dan perbaikan sel-selnya. Jika Anda tertidur masih mengenakan makeup, maka kulit akan sulit untuk bernapas dan mengambil oksigen. Ketika kulit mengalami kesesakan, proses pembangunan kolagen pada kulit akan terganggu. Saat ini terjadi, maka pori-pori yang tersumbat itu akan menjadi makanan bagi bakteri. Hasilnya? Tentu saja jerawat, komedo, bahkan pori-pori membesar.

5. Tidak berkonsultasi dengan dokter kulit
Oke, Anda lah yang paling tahu kondisi kulit sendiri. Tetapi, para dokter kulit ini belajar dan mendapatkan sertifikat untuk mengetahui tentang kulit. Memeriksakan kondisi kulit setahun sekali dapat mencegah penyakit yang bisa saja terjadi, misalnya kanker kulit. Begitu banyak flek pada kulit yang tak terlihat. Ketika Anda memeriksakan diri ke dokter secara rutin, Anda akan mendapatkan pencegahan lebih cepat. Ketika Anda mendapati adanya flek-flek atau tahi lalat yang mencurigakan, bisa segera ditangani.

6. Stres
Ketika pikiran dalam keadaan tertekan, maka otak akan menekan hormon kortisol keluar. Ini akan mengakibatkan banyak hal. Kortisol bisa mencuri cadangan darah dalam tubuh dan meningkatkan kadar gula dalam darah, yang ujung-ujungnya akan membuat tubuh tidak berfungsi secara normal. Tambahan lain, akan mengaktifkan kelenjar minyak pada wajah. Intinya, ketika Anda stres, kulit memiliki kemungkinan terbesar untuk berjerawat, kemungkinan terlihat kusam, dan pucat. Disarankan agar Anda melakukan kegiatan yang mengurangi stres, seperti mengatur nafas, melakukan yoga, atau berjalan setidaknya 15 menit per hari.

7. Begadang atau tidak tidur
Tentu Anda pernah mendengar tentang "beauty sleep". Ya, seperti dijelaskan tadi, bahwa ketika tidur, sel-sel kulit melakukan peremajaan. Ketika tubuh mencoba bertahan untuk tetap terbangun pada jam tidur, otot-otot tubuh sudah terlalu lelah, mengakibatkan tubuh terlihat lemas. Tekanan darah pun menurun, yang akan membuat kulit terlihat kehilangan warna, sehingga membuat Anda cenderung membengkak, karena kekurangan sirkulasi darah. Maka, sangat direkomendasikan Anda tidur 8 jam sehari.


NAD
Sumber : msnbc

Minggu, 28 Juni 2009

Minggu, 2008 Oktober 26 Keajaiban Padi Bondan Winarno - detikFood

Jakarta - Konsumsi beras di Indonesia kian hari kian meningkat. Alangkah eloknya kalau Indonesia bisa swasembada beras lagi, bukannya malah mengimpor beras dari luar negeri. Kini apa yang dapat kita lakukan tentang beras?

Minggu ini saya tetirah ke Bali. Lagi! Hehehe... saya memang sangat mencintai Bali. Dan, untungnya, saya selalu dapat menemukan alasan untuk pergi ke sana. Kali ini alasannya adalah karena saya diundang Janet de Neefe ikut serta di Ubud Writers and Readers Festival. Karena saya harus bicara di dua acara dalam rentang waktu empat hari, maka 'kesantaian' itu saya manfaatkan untuk sekalian mengajak istri.

Salah satu topik yang akan saya diskusikan di sana adalah tentang beras, dalam satu sesi yang bertajuk "Miracle of Rice". Saya bingung. Harus bicara apa tentang beras? Signifikansi beras bagi orang Indonesia dan orang Amerika – misalnya – sangat berbeda.

Konsumsi beras per kapita di Amerika Serikat hanya sekitar 12 kilogram setahun. Itu pun sudah meningkat pesat sejak makanan Asia – Tionghoa, Thai, India, Jepang – makin digemari orang berkulit putih. Rata-rata orang Eropa bahkan hanya memerlukan tiga kilogram beras per tahun.

Di Indonesia, menurut statistik resmi tahun 2002, konsumsi beras per kapita adalah 154 kilogram – atau, sekitar 420 gram per orang per hari – bayi maupun kaum lansia diperhitungkan sama. Artinya, kalau tidak dipukul rata, untuk setiap orang dewasa sebetulnya konsumsi rata-rata beras adalah sekitar 500 gram atau setengah kilogram per hari.

Bagi saya pribadi, angka itu tidak masuk akal. Sejak enam tahun terakhir, tiap hari saya makan nasi sangat sedikit – tidak lebih dari 100 gram beras. Setengah kilogram beras setara dengan empat piring nasi. Benarkah statistik itu? Pada tahun 1970, ketika rakyat masih kesrakat, konsumsi beras per kapita kita hanya mencapai 109,3 kilogram per tahun. Ketika itu masih banyak rakyat lapar. Menteri PU, Ir. Sutami, bahkan tampak kurus kering. Masih banyak pula anggota DPR kita yang kurus. Berat badan saya di tahun 1970 adalah sekitar 60 kilogram. Keren deh, pokoknya!

Pada tahun 1988, statistik kita menunjukkan peningkatan kesejahteraan masyarakat yang juga tercermin pada menggelembungnya konsumsi beras per kapita per tahun mencapai 144,8 kilogram. Di tahun itu, berat badan saya sekitar 80 kilogram. Rupanya, saya juga terimbas sindrom kemakmuran itu.

Di tahun itu juga, Republik Indonesia yang di tahun 2004 mendapat pujian FAO karena mampu mencapai tingkat keswasembadaan beras, mulai kesulitan mencukupi kebutuhan pangan rakyatnya. Dengan dalih untuk menjaga buffer stock, Indonesia mulai impor beras lagi.

Memasuki dekade 1990-an sebetulnya ada trend terbalik dalam gaya hidup masyarakat modern. Ketika itu, gaya hidup yang disebut fit lifestyle mulai merasuk dunia. Makan banyak bukan lagi merupakan simbol kemakmuran. Peluh atau keringat menjadi simbol gaya hidup yang baru. Masih ingat bagaimana gaya senam dan aerobik Jane Fonda menjadi pujaan ibu-ibu di masa itu?

Fit lifestyle juga mengubah pola makan. Orang mulai peduli tentang makanan yang sehat dan makanan mana yang baik dimakan. Kolesterol jadi bahan pembicaraan di arisan ibu-ibu wangi. Nasi? "Wah, saya sekarang cuma beli beras buat bediend (pembantu) dan chauffeur (supir), kok, Jeng." Supaya tetap tampil langsing, para ibu-ibu mengurangi makan nasi. Begitu juga para om-om dan opa-opa genit, supaya tetap menarik di mata para gadis remaja yang mengaku artis atau model.

Dua tahun yang lalu, di dalam perjalanan dengan pesawat terbang, kebetulan saya duduk di sebelah seorang mantan pejabat Departemen Pertanian. Menurut pengamatan saya, dia masih terlalu muda untuk pensiun. "Kalau saya pintar-pintar, tentu saya masih aktif, Mas. Bahkan mungkin sudah di Eselon Satu. Tetapi, karena saya hanya pintar, maka saya harus tersingkir," katanya.

Dialah yang mengatakan kepada saya bahwa dia menentang penetapan angka konsumsi beras per kapita sebesar 154 kilogram di tahun 2002 itu. "Angka itu rekayasa kok, Mas. Supaya ada alasan untuk meningkatkan impor beras, dan supaya ada dana politik yang dapat disisihkan dari kegiatan impor itu," tambahnya.

Kalau tidak salah, seingat saya, dia menyebut angka 148 untuk konsumsi beras per kapita per tahun. "Beda enam kilo bila dikalikan 220 juta kan signifikan. Ya toh, Mas?" Ya, iyalah! Saya ingat, mulai tahun 2002 saya sudah berhasil menjaga berat badan di tingkat 73-74 kilogram. Konsumsi beras di rumah kami juga merosot tajam, bukannya meningkat.

Baiklah, saya cukupkan dulu omong kosong politik itu sampai di sini. Saya hanya ingin sedikit membukakan mata kita terhadap kenyataan politik kita. Kita sebagai rakyat telah dibohongi di siang bolong oleh para pemimpin kita. Sudah saatnya kita punya pemimpin yang tidak bohong. Karena itu sekarang sudah jarang ada upacara yang ditandai dengan pemukulan gong. Soalnya, bunyi gong-nya sudah berubah menjadi: "Bohooooong! Bohooooong! Bohooooong!"

Kembali ke soal kuliner. Apa yang dapat kita lakukan tentang beras? Alangkah eloknya kalau Indonesia bisa swasembada beras lagi. Tetapi, itu tampaknya jauh panggang dari api kecuali kita semua bersedia menurunkan tingkat konsumsi beras. Dan ini sangat penting! Bukan saja agar mesin uang untuk mendanai mesin politik tersumbat, tetapi juga cocok dengan "Go Green!" yang sekarang sedang menjadi kepedulian bersama.

Tahukah Anda bahwa untuk menghasilkan satu kilogram beras diperlukan sekitar 2000 liter air? Bandingkan dengan produksi satu kilogram daging sapi yang memerlukan 20.000 liter air (Catatan: angka ini sudah dibantah oleh asosiasi daging sapi AS). Sekalipun vegetarian lebih ramah lingkungan dibanding karnivora, tetap saja vegetarian gendut mengambil sumber daya alam lebih banyak daripada vegetarian langsing.

Mitos-Mitos Seputar Perawatan Rambut


Sandra Dewi yang didapuk sebagai duta shampo Clear varian Soft and Shiny. Ia mengaku tak punya tips khusus untuk merawat rambut. Hanya keramas setiap hari.
Jumat, 19 Juni 2009 | 12:15 WIB

KOMPAS.com - Rambut indah dan bersinar adalah impian semua wanita. Tak heran jika semua saran dilakukan. Namun, ketahuilah bahwa tak semua saran itu benar. Banyak di antaranya yang hanya merupakan mitos. Berikut adalah beberapa mitos seputar rambut yang sering terdengar dan fakta sesungguhnya.

1. Memangkas rambut akan membuat rambut tumbuh lebih panjang.
“Rambut tumbuh dari akar, bukan dari ujung rambut,” terang Michael Wright, kepala ilmuwan senior di Nexxus Salon Hair Care. Memangkas ujung rambut dilakukan untuk mencegah ujung rambut yang bercabang makin melebar dan merusak seluruh batang rambut. Jaga rambut agar tetap sehat dengan perawatan yang menyeluruh. Usahakan untuk merawat rambut dari kerusakan akibat matahari dan panas dari penataan rambut. Jadi mitos tersebut tidak benar.

2. Memijat kulit kepala bisa menstimulasi pertumbuhan rambut.
Pijatan di kulit kepala dilakukan untuk meningkatkan sirkulasi darah, mengurangi stres, dan mendistribusikan minyak alami kulit kepala ke rambut. Kesemuanya ini bisa membantu fungsi sel agar lebih baik, sehingga membuat pertumbuhan rambut lebih optimal –namun tingkat pertumbuhannya tidak akan meningkat. Umumnya, rambut akan tumbuh setengah inci per bulannya.

3. Zat kimia pada produk pelurus rambut bisa mengubah tekstur rambut secara permanen.
Jika Anda perhatikan, bagi sebagian orang yang rambutnya pernah diluruskan secara kimiawi (rebonding), rambut barunya yang tumbuh akan kembali bergelombang atau menjadi sama seperti semula. Setelah perawatan pelurusan rambut, rambut yang berubah hanya lah rambut yang terlihat dan terekspos produk pelurusan. Zat kimia pelurusan rambut tidak bisa menembus ke akar rambut. Begitu pula pada rambut yang sering di-blowdry. Mereka yang rambutnya sering di-blowdry merasa rambutnya lebih lurus. Namun, apa yang sebenarnya mereka lihat adalah rambut rusak yang sudah kehilangan teksturnya, bukan perubahan permanen.

4. Mengikat rambut di area yang sama berulang-ulang bisa membuat kebotakan.
“Tarikan secara terus menerus (konstan) di daerah yang sama menggunakan karet yang kencang bisa melukai folikel rambut dan membuatnya berhenti menumbuhkan rambut. Efek ini disebut tarikan alopecia,” jelas Doris Day, dermatologis asal New York. Ia menyarankan untuk sesering mungkin mengganti cara ataupun letak ikat rambut di kepala. Jika memang harus mengikat kepala, pun, usahakan untuk mengikatnya dengan karet yang tak terlalu ketat. Pilih agak longgar. Ikat rambut, topi, kepang, bandana, dan lainnya yang dikenakan di rambut pun bisa mengakibatkan hal ini jika ditempatkan di posisi yang sama.

5. Menyisir rambut membuat rambut lebih bersinar.
Menyisir rambut 100 kali sebelum tidur seperti para putri di kisah-kisah dongeng tak akan membuat rambut Anda terlihat lebih cantik. Malah, akan membuat rambut terlihat lebih parah. Menyisir rambut bisa membuat rambut terlihat kusam dengan merusak kutikulanya, juga menyebabkan ujung rambut bercabang dan patah. Menggunakan alat yang salah pun bisa merusak rambut. Secara umum, plastik dan sisir dari metal bisa melemahkan kutikula rambut dan menyebabkan kerusakan atau statik, dan rambut menjadi susah diatur. Jadi, cobalah untuk mengganti sisir dengan sikat dengan bulu yang lebih lembut. Gunakan sisir sikat pada rambut yang kering. Sementara untuk rambut yang basah, gunakan sisir dengan gigi yang jarang. Sikat rambut cukup untuk membuat rambut Anda tidak kusut, dan harus bisa menyisir rambut dengan mudah. Cukup sisir beberapa kali saja per hari, tak perlu berulang kali.

6. Air dingin bisa menambahkan sinar pada rambut dan mencegah rambut kasar.
Rambut yang dibilas dengan air dingin bisa membuatnya terlihat lebih bersinar, karena secara sementara membuat kutikula batang rambut tertutup. Namun hasil tersebut tak akan berlangsung lama jika Anda tidak mengeringkan rambut dengan benar. Pastikan kutikula rambut tetap tertutup rapat dengan mengaplikasikan kondisioner rambut atau produk rambut berbahan dasar silikon untuk menutupnya. Atau, gunakan shampo yang khusus untuk rambut bersinar, sekaligus lembut, seperti Clear Shampoo Soft and Shiny yang baru saja diluncurkan.

7. Rambut bisa kebal terhadap shampo.
Tugas shampo hanyalah untuk membersihkan rambut. Lalu mengapa shampo favorit Anda tiba-tiba terasa tidak lagi bekerja seperti biasanya? Shampo mengandung bahan yang memberikan kelebihan untuk penataan, namun juga bisa meninggalkan residu yang menumpuk. Jika Anda mulai mendapati bahwa rambut Anda terlihat kusam, gunakan shampo yang sifatnya clarifying. Artinya, ia bertugas untuk menghilangkan residu-residu kimiawi yang menumpuk pada rambut setiap dua minggu sekali. Jika lebih sering, Anda hanya akan membuat rambut kering dan kekurangan minyak alami rambut.

8. Mewarnai rambut bisa mengubah tekstur rambut.
Pewarnaan rambut yang permanen menghilangkan lapisan pelindung pada rambut dan mengangkat kutikula rambut bisa berpenetrasi ke dalam. Sementara pewarna rambut semi permanen menyimpan warna pada batang rambut dan tak terlalu merusak. Kedua metode tersebut memiliki keunggulan masing-masing. Warna bisa membuat batang rambut lebih tebal. Perubahan ini lebih terlihat pada wanita dengan tipe rambut fine hair atau yang rambutnya menipis.


NAD
Sumber : InStyle

Duit APBN Jangan Dipakai Beli Saham Perusahaan Tambang Asing

Nurseffi Dwi Wahyuni - detikFinance


Foto: dok detikSurabaya
Jakarta - Divestasi saham perusahaan tambang asing sebaiknya dibeli oleh pihak swasta nasional seperti BUMN dan BUMD, bukan pemerintah pusat maupun pemerintah daerah. Dana APBN dan APBD tidak seharusnya digunakan untuk membeli saham perusahaan asing.

"APBN dan APBD tidak wajar kalau digunakan untuk membeli saham," kata pengamat ekonomi Aviliani pada Dialog Divestasi Perusahaan Tambang di Gedung Ditjen Minerbapabum, Jalan Dr Soepomo Jakarta, Senin, (29/6/2009).

Menurut Aviliani, pembelian saham divestasi oleh pemerintah pusat atau pemerintah bisa berbahaya karena kemungkinan ada intervensi dan unsur politik di dalamnya.

"Ini bahaya, nanti kalau pemerintah tidak punya uang paksakan beli, nanti akan ada konsensi dengan negara lain. Jadi mendingan BUMN atau BUMD saja selama ini mereka juga sudah mandiri termasuk dalam mencari pembiayaan dan pengeluaran," paparnya.

Senada dengan Aviliani, Presiden Direktur PT Bhakti Energi Persada, Jeffry Mulyono menilai BUMN dan BUMD harus siap untuk melakukan divestasi saham perusahaan tambang milik asing.

"Proyek tersebut akan menguntungkan maka harus segera dicaplok oleh BUMN atau BUMD," jelasnya

Namun masalahnya, kata Jeffry, BUMN dan BUMD cenderung takut mengambil resiko. "Tapi mereka kalah canggih dengan swasta. BUMN dan BUMD terlalu takut rugi," ungkapnya.

(epi/lih)

hari ini enaknya ngapain yaww?

hari ini enaknya ngapain yaww?

SEMARANG PANAS SEKALI

Hari ini apa yang dilakukan?enaknya makan bakso ama minum juice durian neh (wahhh pasti segarrrr).habis itu bobok siang deh. karena SEMARANG Panas sekali seh,lagi ngadem neh